Thursday, March 31, 2016

Sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia (Day 2 - Sosialisasi)

Sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

Day 2 – Sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta





Kelas
: LB02
Dosen
: Nuah P. Tarigan (D3721)
Waktu
: Senin, 28 Maret 2016
Pukul
: 08:00 WIB – 10:00 WIB
Lokasi
: SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
No.18, Jl. Tm. Bend. Jatiluhur, Bend. Hilir, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia

Tim yang Hadir:
Ketua: Vincent Limonty (1701310124)
Anggota:
1. Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166)
2. Arthur Gilbert Wongka (1701315743)
3. Christian Anthony (1701309444)
4. Genesius Hartanto (1701308971)
5. Ibnoe Rafeylito (1701325965)
6. Veronica Ong (1701317660)
7. Yonathan Condro (1701291056)

Tim yang tidak Hadir: -


Dari kiri ke kanan:
Ibnoe Rafeylito (1701325965), Yonathan Condro (1701291056), Genesius Hartanto (1701308971), Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166), Arthur Gilbert Wongka (1701315743), Vincent Limonty (1701310124), Veronica Ong (1701317660), Christian Anthony (1701309444)


Dari atas ke bawah, kiri ke kanan:
Yonathan Condro (1701291056), Christian Anthony (1701309444), Ibnoe Rafeylito (1701325965), Genesius Hartanto (1701308971), Arthur Gilbert Wongka (1701315743),
Veronica Ong (1701317660), Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166), Vincent Limonty(1701310124)


(Dokumentasi tambahan terlampir di bawah blog post ini)


ISI
a. Teori yang diajarkan pada Character Building: Professional Development
Untuk project CB semester ini kami memutuskan untuk membahas tentang sistem KJP yang sedang dilakukan di Jakarta. Tujuan kami adalah untuk membuat siswa dan siswi SMK Muhammadiyah 5 lebih memahami apakah KJP dan bagaimana cara menggunakannya dengan benar. Teori CB yang kami gunakan disini berputar pada teori etika dimana dana KJP harus digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan. Pada hari kegiatan kami mempresentasikan tentang pengertian KJP dan asal-usulnya serta benda-benda apa saja yang boleh dibeli dengan dana KJP. Juga sebagai penutup kami menjelaskan secara detil apa yang tidak boleh dilakukan dengan dana KJP. Seperti pembelian rokok, baju-baju kasual, mencairkan dana menjadi tunai, dll.

b. Persiapan untuk kegiatan dan pembelajaran apa yang diterapkan dari Character Building: Professional Development
Sebagai persiapan kami membuat slide powerpoint yang berisikan data-data mengenai KJP dan larangannya. Agar kami dapat melaksanakan kegiatan pada hari tersebut kami membuat janji dengan kepala sekolah dari SMK Muhammadiyah 5 untuk membuat janji temu dan mengatur jadwal agar para murid tidak melewatkan kelas mereka. Setelah mencocokkan jadwal, pada hari kegiatan kami berangkat bersama menggunakan uber car pada jam 6 pagi. Kelompok kami sepakat untuk mengenakan jas almamater universitas binus untuk menunjukkan bahwa kami adalah representasi binus pada kegiatan ini. Untuk materi yang kami ajarkan kami menerapkan pembelajaran tentang teori etika dan bertanggung jawab, hal-hal ini kami terapkan pada penggunaan KJP sebagai pelajar dan apa yang tidak boleh dilakukan dengan dananya. Sebagai contoh dalam etika. Beberapa murid SMA/SMK bisa dikatakan suka membeli rokok. Hal ini pun juga dilakukan oleh beberapa murid yang memiliki KJP dan dengan melakukan hal tersebut mereka telah menggunakan dana yang diberikan pemerintah untuk hal yang tidak berkaitan dengan pendidikan. Hal seperti ini pun menunjukkan kualitas decision making para siswa dan siswi ini saat diberikan kesempatan untuk memegang uang yang cukup besar. Untuk menghindari hal seperti ini presentasi kami menekankan bahwa program KJP ini merupakan suatu berkah dan hadiah yang sangat berarti dari pemerintah dan sepantasnya tidak di salah gunakan. Dengan mendekati sisi simpati para murid kami berharap dapat menyadarkan mereka atas rezeki yang mereka dapatkan dengan KJP ini.

c. Metode Pengajaran
Metode pengajaran yang kami terapkan saat mensosialisasikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah dengan metode classroom dimana siswa-siswi penerima KJP dibagi ke dalam 2 kelas besar dengan satu kelas berisi 81 siswa dan kelas lainnya berisi 60 siswa. Kami membagi kelompok kami menjadi 2 kelompok kecil beranggotakan masing-masing 4 orang untuk memimpin dan mengatur jalannya sosialisasi di masing-masing kelas. Sosialisasi di tiap kelas dimulai dengan perkenalan para narasumber, yaitu kami kepada para siswa di dalam kelas, lalu dilanjutkan dengan pembagian kertas pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan para siswa penerima KJP tentang program KJP itu sendiri. Setelah selesai melakukan pre-test, maka presentasi pun dilakukan. Sembari presentasi dilakukan, salah satu dari kami mulai menilai seberapa tinggi pengetahuan para siswa tentang program KJP ini melalui jawaban mereka di pre-test. Saat presentasi telah usai, kami membuka sesi pertanyaan kepada para murid yang ingin bertanya, dan kami juga memberikan beberapa pertanyaan untuk mengklarifikasi pengertian mereka tentang program KJP setelah dijelaskan melalui presentasi.
Dengan membagi siswa-siswi penerima KJP ini ke dalam 2 kelas, sosialisasi KJP bisa kami lakukan dengan lebih efisien baik dari segi waktu dan penyampaian juga menjadi lebih jelas. Metode ini adalah metode yang cukup bagus untuk diterapkan karena melalui sesi presentasi kamu bisa menekankan beberapa hal penting yang merupakan esensi dari program KJP ini, selain itu melalui sesi tanya-jawab di dalam kelas, kami juga bisa lebih mengetahui akan pemahaman para murid tentang program ini serta membantu para siswa untuk dapat lebih mengerti tentang hal-hal yang masih belum mereka pahami.

Hal yang masih harus diperbaiki dari metode ini adalah cara untuk bisa lebih berbaur dengan para siswa di dalam kelas karena saat kami membuka sesi tanya-jawab, para murid masih merasa malu untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari kami meskipun sebenarnya mereka tahu jawaban dari pertanyaan yang kami ajukan. Dengan menciptakan suasana yang lebih membaur, para murid mungkin bisa merasa lebih nyaman untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

d. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja yang sudah kami lakukan berdasarkan hasil survey pre-test dan post-test terhadap para murid, pengertian para murid tentang KJP meningkat pesat setelah kami melakukan sosialisasi dan presentasi terhadap mereka jika dibandingkan dengan sebelum kami melakukan sosialisasi. Dari data statistik yang telah kami buat bersumber dari jawaban para murid dari survey pre-test dan post-test menunjukkan bahwa 92,2 % dari total 141 murid telah mengerti tentang program KJP ini dengan baik setelah dilakukannya sosialisasi. Selain itu, para murid juga dapat menjawab pertanyaan yang kami ajukan dengan baik saat sesi tanya-jawab.

Sedangkan untuk pengukuran kinerja kami kepada pihak sekolah, terutama kepala sekolah, kami mendapatkan feedback yang baik dari pihak sekolah karena sikap kami yang sopan dan juga datang tepat waktu. Kami juga disambut dengan hangat oleh ibu kepala sekolah dan kami juga terus mengedepankan sikap sopan santun dan juga profesional saat berkomunikasi dengan pihak sekolah.




EVALUASI
Evaluasi dilakukan dlm 2 hal:
-Evaluasi Eksternal :
Secara keseluruhan, SMK Muhammadiyah 5 Jakarta memberikan respon positif terhadap kegiatan sosialisasi yang kami selenggarakan pada tanggal 28 April 2016 lalu. Pada laporan tertulis, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 mengatakan bahwa seluruh kegiatan terlaksana dengan tertib dan lancar.

-Evaluasi Internal:
Evaluasi internal disampaikan khusus oleh ketua kelompok tim ini, yaitu Vincent Limonty.
Saya, Vincent Limonty, Ketua kelompok yang melakukan sosialisasi KJP di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta merasa sangat bangga memiliki anggota kelompok yang bisa diandalkan satu sama lain dan paham akan job desk masing-masing yang dijalankan dengan sangat baik pada hari H. Banyak sekali yang bisa dijadikan panutan baik dari sisi ketua maupun anggota kelompok. Contohnya saja tentang disiplin waktu, Tim berkumpul di lokasi sosialisasi tepat waktu sesuai dengan yang sudah disepakati, walaupun ada anggota yang sedikit terlambat karena berhalangan, tetapi tidak sampai mengganggu proses sosialisasi KJP dan dapat dijalankan dengan tepat waktu.

Dari sisi materi sosialisasi, kelompok kami menggunakan slide default “Materi Sosialisasi KJP” untuk dipresentasikan kepada siswa/I dengan terlebih dahulu memahami materi presentasi. Dan untuk lembar jawaban pre-test dan post-test materi KJP juga sudah kami siapkan sebelum melaksanakan proses sosialisasi. Dari sisi pembicara, pembicara di kelas 1 (Vincent Limonty) dan kelas 2 (Ibnoe Rafeylito) menyampaikan materi dengan baik dan berinteraksi langsung dengan peserta sosialisasi dengan mengadakan sesi tanya jawab.

Dan saya dan tim juga sepakat, kami telah menggunakan etika dan norma-norma yang baik dan santun pada saat melakukan sosialisasi, karena kami merupakan cerminan dari Universitas BINA NUSANTARA dan sudah selayaknya bersikap demikian.


PENUTUP
a. Hasil Kegiatan
Pada hari ke-2 dalam menjalani project CB-Professional Development, kami mengunjungi sekolah SMK Muhammadiyah 5 yang berlokasi di Bendungan Hilir untuk memberikan penyuluhan kepada siswa tentang tata cara penggunaan, hal-hal yang boleh dan tidak boleh seputar pemakaian Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan kegunaan dari KJP itu sendiri.

Pada hari H penyuluhan ini, kami membagikan 2 lembar tes jawaban yang dibagi menjadi 2 sesi, yaitu tes sebelum penyuluhan diberikan dan tes sesudah penyuluhan diberikan. Peserta penyuluhan akan mengisi beberapa pertanyaan tentang sejauh mana mereka memahami tentang KJP.

Dalam proses penyuluhan kami mengadakan sesi tanya jawab di akhir penyuluhan dan menguji seberapa jauh pemahaman peserta didik tentang KJP. Setelah memberikan penyuluhan, kami membagikan lembaran tes kembali.

b. Kesimpulan tiap kegiatan
Kesimpulan akan kami bagi menjadi 3, yaitu bagian Pre-test, Proses penyuluhan, dan Post-Test.
Pre-test
Yaitu tes yang diadakan sebelum kami mengadakan penyuluhan KJP, dari hasil pre-test yang sudah kami susun disini peserta didik masih banyak jumlah nya yang kurang memahami apa itu KJP maupun cara penggunaannya secara benar (presentase keberhasilan tes yang kami tetapkan yakni >= 70%).

Proses Penyuluhan
Proses mengenai berjalannya penyuluhan, penyuluhan berjalan secara interaktif dengan sesi tanya jawab di akhir penyuluhan. Peserta juga memiliki antusias yang besar dalam menyimak penyuluhan.

Post-test
Yaitu tes yang diadakan sesudah kami mengadakan penyuluhan KJP. Karena besarnya antusias para peserta, sehingga hasil post-test yang berhasil mencapai 85% dari keseluruhan peserta.

Sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan dari CB : Professional Development terhadap penyuluhan ini, “learning by doing” kami mengadakan penyuluhan kepada peserta agar para peserta memahami konsep dari KJP dan dapat mengaplikasikan metode penggunaan dan program KJP dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengaplikasian KJP yang sesuai metode yang sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan, secara otomatis para peserta melakukan pembelajaran dengan langsung mempraktikan program KJP dalam kehidupan sehari-hari.

Kelompok
Keterangan Tes
PASS (Lulus)
> 70% jawaban benar
NOT PASS (Tidak lulus)
< 70% jawaban benar
PERFECT
(benar semua)
100% jawaban benar
Kelompok 1
Pretest
74.07%
(60 siswa)
11.12%
(9 siswa)
14.81%
(12 siswa)
Posttest
19.75%
(16 siswa)
0%
(0 siswa)
80.25%
(65 siswa)
Perbedaan pretest-posttest
- 54.32%
- 11.12%
+ 65.44%
Kelompok 2
Pretest
73.05%
(43 siswa)
17.73%
(16 siswa)
9.22%
(1 siswa)
Posttest
36.17%
(35 siswa)
7.80%
(11 siswa)
56.03%
(14 siswa)
Perbedaan pretest-posttest
- 36.88%
- 9.93%
+ 46.81%
Tabel hasil Pretest dan Posttest siswa-siswi SMK Muhammadiyah 5 Jakarta


c. Koreksi dan Evaluasi
Dalam kegiatan kali ini, seluruh tim ikut berpartisipasi dengan memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi SMK Muhamadiyah 5 Jakarta. Tiap anggota mengambil peran dalam berbagai hal: menjelaskan slide serta menjelaskan informasi yang ditampilkan di dalam slide, membagikan pre-test dan post-test kepada siswa-siswi yang mengikuti kegiatan sosialisasi, berinteraksi dengan siswa-siswi, dan mendokumentasikan rangkaian acara.

Evaluasi dari hasil penyuluhan ini yaitu agar membuat penyuluhan lebih menarik lagi, menggunakan metode yang lebih efektif lagi guna meningkatkan lagi angka presentase keberhasilan dari penyuluhan tersebut.

d. Informasi Peserta
Jumlah peserta pada kegiatan kedua (sosialisasi Kartu Jakarta Pintar kepada siswa-siswi SMK Muhammadiyah 5 Jakarta) ada 150 orang, meliputi:
1. Pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
- Ibu Siti Fathonah, sebagai Ibu Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
2. Siswa-siswi SMK Muhammdiyah 5 Jakarta
- Siswa-siswi kelas 10 (SMK 1) SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, berjumlah 81 orang.
- Siswa-siswi kelas 11 (SMK 2) SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, berjumlah 60 orang.
Sehingga total siswa-siswi SMK Muhammadiyah 5 Jakarta yang menjadi partisipan dalam kegiatan sosialisasi ini sebanyak 141 orang.
2. Pihak Binus University
- Vincent Limonty, sebagai ketua dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Anneke Dwi Sesarika Rahmanto, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Arthur Gilbert Wongka, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Christian Anthony, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Genesius Hartanto, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Ibnoe Rafeylito, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Veronica Ong, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Yonathan Condro, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.



Dokumentasi Tambahan
Kelompok 1

Foto bersama (Kelompok 1)

Dari kiri ke kanan:
Arthur Gilbert Wongka (1701315743), Yonathan Condro (1701291056), Vincent Limonty (1701310124), Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166)


Suasana kelas Kelompok 1

Dari kiri ke kanan:
Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166), Vincent Limonty (1701310124), Yonathan Condro (1701291056)

Suasana kelas Kelompok 1

Dari kiri ke kanan:
Arthur Gilbert Wongka (1701315743), Vincent Limonty (1701310124), Yonathan Condro (1701291056)

Dari kiri ke kanan:
Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166), Vincent Limonty (1701310124), Yonathan Condro (1701291056)

Dari kiri ke kanan:
Arthur Gilbert Wongka (1701315743), Yonathan Condro (1701291056), Vincent Limonty (1701310124), Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166)

Dari kiri ke kanan:
Yonathan Condro (1701291056), Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166), Vincent Limonty (1701310124)


Kelompok 2

Genesius Hartanto (1701308971)

Dari kiri ke kanan:
Ibnoe Rafeylito (1701325965), Genesius Hartanto (1701308971)

Dari kiri ke kanan:
Christian Anthony (1701309444), Ibnoe Rafeylito (1701325965)

Dari kiri ke kanan:
Christian Anthony (1701309444), Ibnoe Rafeylito (1701325965)

Veronica Ong (1701317660)

Suasana kelas kelompok 2

Dari kiri ke kanan:
Genesius Hartanto (1701308971), Ibnoe Rafeylito (1701325965), Christian Anthony (1701309444), Veronica Ong (1701317660)


No comments:

Post a Comment