Sosialisasi Kartu
Jakarta Pintar di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah
Character Building bersama Teach For Indonesia
Day 1 – Permintaan
Perizinan ke SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
Kelas
|
: LB02
|
Dosen
|
: Nuah P. Tarigan (D3721)
|
Waktu
|
: Selasa, 22 Maret 2016
|
Pukul
|
: 10:00 WIB – 12:00 WIB
|
Lokasi
|
: SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
No.18, Jl. Tm. Bend. Jatiluhur, Bend. Hilir, Tanah
Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
|
Tim yang Hadir:
Ketua: Vincent Limonty (1701310124)
Anggota:
1. Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166)
2. Arthur Gilbert Wongka (1701315743)
3. Christian Anthony (1701309444)
4. Genesius Hartanto (1701308971)
5. Ibnoe Rafeylito (1701325965)
6. Veronica Ong (1701317660)
7. Yonathan Condro (1701291056)
Tim yang tidak Hadir: -
Dari kiri ke kanan:
Veronica Ong (1701317660), Christian Anthony (1701309444), Yonathan Condro (1701291056), Arthur Gilbert Wongka (1701315743), Ibnoe Rafeylito (1701325965), Ibu Siti Fathonah (Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Jakarta), Vincent Limonty (1701310124), Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166), Genesius Hartanto (1701308971)
ISI
a. Teori yang
diajarkan pada Character Building: Professional Development
Universitas Bina
Nusantara Mempunyai pandangan bahwa Mahasiswa harus memiliki tidak hanya mutu
dalam pendidikan akan tetapi mahasiswa juga harus mengetahui dasar-dasar etika
yang berlaku di masyarakan sehingga dapat menjadi panutan masyarakat dalam hal
berperilaku, oleh karena itu universitas Bina Nusantara menyediakan mata kuliah
tambahan yang di namakan Character Building Profesional Development. Dalam mata
kuliah Character Building ini terdapat beberapa teori bagaimana menjadi pribadi
profesional yang kami terapkan dalam tindakan sosialisasi kami terhadap siswa
dan siswi SMK berupa pengenalan dan sosialisasi tentang Kartu Jakarta Pintar.
Pertama adalah
utilitarianisme yang membahas akan perbuatan apa saja yang bisa di anggap baik
secara moral dan perbuatan apa saja yang bertentangan dengan moral, menurut dua
filsuf inggris yakni jeremy bentham dan john sturt milt jika suatu perbuatan
itu dapan mendatangkan kebahagiaan dan kebahagiaan itu dinikmati oleh sebagian
besar orang, maka perbuatan tersebut dikategorikan sebagai perbuatan etis ,
namun jika perbuatan tersebut hanya bisa di nikmati oleh segelintir orang maka
perbuatan tersebut tidak pernah dianggap baik secara etis. secara tidak
langsung kami menanamkan perbuatan baik menurut etis dan berharap dengan ada
nya sosialisasi tersebut siswa dan siswi smk dapat mengerti dan memahami apa
tujuan Kartu Jakarta Pintar dan tidak menyalah gunakan untuk keinginan pribadi
karena itu bukan lah suatu perbuatan yang tidak di anggap baik secara etis.
Kedua adalah Duty
Based Ethics Theory yang membahas tentang kewajiban, sebenarnya jika kita
membicarakan tentang kewajiban akan sangat luas namun di sisi ini kami ingin
menerapkan bahwa suatu kewajiban harus kita laksanakan bukan karena terpaksa
namun karna kita memang harus melaksanakan hal tersebut. contoh nya adalah
korupsi, bukan karena takut akan hukuman atau sangksi sosial dan moral namun
kita menolak hal seperti korupsi karena kita memang wajib dilakukan. sama
seperti point pertama di sini kami lebih menekankan kembali terhadap penyalah
gunaan kartu jakarta pintar.
Ketiga adalah
Rights-Based Ethics Theory yang membahas akan sisi lain dari kewajiban,
kewajiban seseorang biasanya serentak berarti juga hak dari orang lain. Hak
didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. entah
menjabat sebagai raja atau lahir dengan darah bangsawan atau ekonomis yang
sedang, dari segi martabatnya tidak ada perbedaan dan pada akhirnya tidak boleh
diperlakukan secara berbeda. di sini kita juga ingin menjelaskan hak hak apa
saja yang dimiliki oleh para siswa dan siswi SMK penerima Kartu Jakarta pintar.
b. Persiapan untuk
kegiatan dan pembelajaran apa yang diterapkan dari Character Building:
Professional Development
Dikarenakan bahan
sosialisasi sudah di siapkan oleh TFI maka kami sebagai tim sosialisasi adalah
mencoba memahami dan mencari info terbaru seputar Kartu Jakarta Pintar. Kami
juga melakukan beberapa kali pertemuan bersama satu tim agar pada saat kami
sosialisasi ke siswa dan siswi SMK kami memiliki jalan pikiran yang sama
sehingga apa yang akan kami presentasi kan tidak terdapat kesalahan pengertian
di antara masing masing siswa siswi SMK.
Kami juga
menyiapkan beberapa cara agar presentasi tidak berjalan membosankan , yang
tentunya akan sangat mempengaruhi daya serap siswa dan siswi SMK akan apa yang
kita presentasikan.
c. Metode pengajaran
yang diterapkan
Seperti yang kami jelaskan di awal, kelompok kami akan
melakukan sosialisasi tentang Kartu Jakarta Pintar. Mengenai persiapan tentang
itu pun TFI telah mempersiapkan sekolah yang akan kami sosialisasikan dan
materi yang akan disampaikan. Setelah kami mendaftarkan kelompok kami pada
website TFI, akhirnya kami mendapatkan sekolah dimana sekolah itu akan menjadi
tempat sosialisasi kami mengenai Kartu Jakarta Pintar, yaitu SMK Muhammadiyah 5
Jakarta.
Pertemuan hari pertama dengan SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
tentang sosialisasi ini, membahas tentang masalah perizinan dari kami kepada
pihak sekolah mengenai sosialisasi Kartu Jakarta Pintar ke SMK yang
bersangkutan. Pada tanggal 22 Maret 2016, kami melakukan persiapan sosialisasi
kami ini dengan pergi ke sekolahnya untuk mendapatkan perizinan dari pihak
sekolah. Setelah tiba di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, kami langsung menemui
pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta. Kami disambut oleh kepala sekolah SMK Muhamadiyah
5 Jakarta, yaitu Ibu Siti Fathonah. Beliau sangat menyambut kami dengan hangat.
Setelah itu, pembahasannya pun dimulai. Kami menginformasikan kepada beliau
tentang maksud sosialisasi kami. Setelah itu kami membahas tentang tanggal dimana
kami bisa melaksanakan sosisalisasi atau pengajaran kami mengenai Kartu Jakarta
Pintar. Akhirnya, kami mendapatkan tanggal 28 Maret 2016 dikarenakan padatnya
jadwal dari pihak sekolah dimana pihak sekolah akan mempersiapkan
siswa-siswinya untuk menghadapi Ujian Nasional.
Selanjutnya, kami mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang ada di sekolah tersebut. SMK Muhammadiyah 5 Jakarta menginformasikan bahwa
mereka mempunyai sekitar 150 siswa yang mempunyai Kartu Jakarta Pintar.
Informasi ini kami gunakan untuk lebih mempersiapkan materi kami secara
maksimal dan mengetahui berapa banyak target kami untuk melakukan sosialisasi
Kartu Jakarta Pintar ini. Selanjutnya, kami melanjutkan pembahasan kami
mengenai informasi-informasi yang patut kami ketahui demi kelancaran proses
pengajaran dan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar. Ibu Kepala Sekolah memberi
tahu bahwa ada 2 ruangan yang bisa dipakai untuk sosialisasi dan bisa menampung
30-40 anak per ruangan. Karena itu, kami harus membagi sesi sosialisasi menjadi
2 kelas. Maka dari itu, kami melakukan metode pengajaran di kelas, dimana kita
mempresentasikan materi sosialisasi Kartu Jakarta Pintar, dan mempersiapkannya
sedemikian rupa supaya pengajaran tersebut asik dan tidak membosankan, serta
apa yang kami ajarkan bisa berguna bagi mereka. Dengan sosialisasi ini, kami
berharap siswa-siswi dapat menggunakan Kartu Jakarta Pintar dengan baik dan
benar.
Untuk metode pengajaran di kelas ini, juga ada sisi positif
dan sisi negatif. Sisi baiknya adalah kami dapat menjangkau lebih banyak
anak-anak dalam sekali presentasi. Di satu sisi yang lain, kami tidak tahu
mengenai apakah mereka benar-benar mengerti apa yang kami sosialisasikan dan
ajarkan kepada mereka. Masalah ini kami atasi dengan memberikan pretest dan
posttest kepada siswa-siswi untuk mengetes pembahaman mereka mengenai
penggunaan Kartu Jakarta Pintar yang benar.
d. Pengukuran Kinerja
Berdasarkan Hasil Survei / Narasumber
Kinerja kami dalam
melakukan sosialisasi ini tidak hanya datang dan mempresentasi apa yang telah
di persiapkan oleh TFI itu sendiri tapi kami juga memikirkan hal-hal yang akan
terjadi dengan informasi yang ada. Setelah kami mengetahui informasi yang ada,
kami langsung membagi tugas yang akan kami lakukan demi melancarkan sosialisasi
kami. Adapun metode pengajaran kelas yang akan kami lakukan dibagi ke dalam 2
kelas. Maka dari itu, kami membagi tim kami menjadi 2 kelompok untuk memegang 2
kelas yang berbeda, karena sosialisasi dilakukan pada hari dan jam yang sama.
Kelas besar, yaitu kelompok 1, diisi oleh Vincent Limonty (selaku ketua
kelompok), Anneke Dwi Sesarika Rahmanto, Arthur Gilbert Wongka, dan Yonathan
Condro. Sedangkan kelompok 2, yang diadakan di aula, diisi oleh Veronica Ong,
Ibnoe Rafeylito, Genesius Hartanto, dan Christian Anthony. Masing-masing dari
tiap anggota kelompok telah ditentukan peran dimana kami menyetujui untuk
melakukan tugas tersebut. Perencanaan pembagian tugas untuk sosialisasi adalah
sebagai berikut:
- Vincent Limonty
(kelompok 1) dan Ibnoe Rafeylito (kelompok 2), sebagai orang yang
mempresentasikan sosialisasi tersebut
- Anneke Dwi
Sesarika Rahmanto (kelompok 1) dan Ibnoe Rafeylito (kelompok 2), sebagai
pembantu pembicara sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Yonathan Condro
(kelompok 1) dan Christian Anthony (kelompok 2), sebagai operator slide dan
divisi keamanan.
- Arthur Gilbert
Wongka (kelompok 1) dan Genesius Hartanto (kelompok 2), sebagai bagian
dokumentasi dan support.
Sebelum hari kedua,
yaitu kegiatan sosialisasi, kami membahas apa saja yang harus kami lakukan
untuk mempersiapkan kegiatan sosialisasi.
Rangkaian kegiatan
pada hari pertama (perizinan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di SMK
Muhammadiyah 5 Jakarta) berlangsung dengan lancar.
EVALUASI
Evaluasi Eksternal:
Berdasarkan dari narasumber kepala sekolah, kami
melaksanakan permintaan izin dan perundingan waktu dan tempat dengan lancar. Kami
juga datang di waktu yang telah dijanjikan dengan kepala sekolah. Dalam
evaluasi ini, kepala sekolah menyatakan bahwa kegiatan berhasil dilaksanakan
dengan tertib dan lancar.
Dari pernyataan dari ibu kepala sekolah dapat disimpulkan
bahwa kami melakukan proses negosiasi dengan sekolah dengan baik. Kami telah
melakukan proses perizinan yang meliputi proses negosiasi dengan kepala sekolah
mengenai tanggal yang akan dipilih untuk melakukan sosialisasi di hari kedua,
hal-hal yang perlu disiapkan untuk sosialisasi, masalah-masalah teknis mengenai
rangkaian acara pada hari kedua, dan informasi mengenai siswa-siswi SMK
Muhammadiyah 5 Jakarta (jumlah siswa yang menggunakan KJP dan jumlah kelas).
Ibu Kepala Sekolah dari SMK Muhammadiyah 5 Jakarta tidak
mengomentari mengenai hal yang harus diperbaiki lagi untuk kegiatan selanjutnya,
karena menurut beliau kegiatan hari pertama sudah dilakukan dengan tertib dan
lancar.
Evaluasi Internal:
Berdasarkan evaluasi mengenai anggota-anggota tim ini, kami
semua berhasil datang tepat waktu pada saat permintaan izin ke SMK Muhammadiyah
5 Jakarta untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di
sekolah yang bersangkutan. Seluruh anggota tim, dalam pertemuan dengan ibu
kepala sekolah, juga telah berhasil menanyakan dan mendiskusikan hal-hal yang
harus dipersiapkan untuk kegiatan sosialisasi nantinya.
Pada kegiatan pertama ini, kami menyimpulkan bahwa kami sudah
berperilaku professional karena telah melakukan proses diskusi dengan baik.
Hal yang perlu kami kembangkan lagi untuk kegiatan
berikutnya adalah persiapan materi. Kami kurang memikirkan hal-hal teknis yang
mau ditanyakan ke pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, sehingga butuh partisipasi
yang aktif dari seluruh anggota kelompok untuk menutupi kelemahan itu.
Kami harus memastikan bahwa persiapan materi ini
dilaksanakan untuk hari kedua, yaitu sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
PENUTUP
a. Hasil Kegiatan
Dalam kegiatan hari pertama ini, yaitu perizinan untuk
melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, kita
berhasil melakukan perjanjian dengan sekolah untuk mengajar siswa-siswi SMK
Muhammadiyah tentang penggunaan Kartu Jakarta Pintar yang benar.
Meskipun jadwal akademik yang padat dari SMK Muhammadiyah 5
Jakarta karena Ujian Nasional yang akan dihadapi siswa-siswi sekolah SMK
Muhammadiyah 5 Jakarta, kami berhasil mendapatkan satu tanggal yang cocok untuk
melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar, yaitu pada tanggal 28 Maret 2016,
hari Senin.
Setelah berdiskusi, kami juga diberi kesempatan untuk
melakukan sosialisasi tanggal 28 Maret 2016 dengan membagi sesi sosialisasi
menjadi 2: satu sesi untuk kelas 10 (SMK 1) dan satunya lagi untuk siswa kelas
11 (SMK 2). Siswa kelas 12 (SMK 3) tidak diikutsertakan pada kegiatan ini
karena kelas yang bersangkutan harus menyiapkan diri untuk Ujian Nasional.
Pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta juga menginformasikan bahwa jumlah peserta
yang akan mengikuti sosialisasi Kartu Jakarta Pintar adalah 115 orang.
Dari hasil diskusi ini juga, kami memutuskan untuk melakukan
sosialisasi Kartu Jakarta Pintar dengan laptop dan proyektor untuk menampilkan
penjelasan mengenai Kartu Jakarta Pintar dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Proyektor dipinjam oleh pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta untuk kelancaran
kegiatan sosialisasi.
b. Kesimpulan dari
pelaksanaan kegiatan
Untuk melakukan perizinan, kami harus berhubungan dengan
pihak eksternal dari Binus University, yaitu para staff dan Ibu Siti Fathonah,
yang merupakan Kepala Sekolah dari SMK Muhammadiyah 5 Jakarta.
Dalam kegiatan ini, kami berhasil bernegosiasi untuk
mendapatkan satu tanggal dimana pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta dan pihak tim
kami, dapat melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar untuk sesi selanjutnya.
Dalam kegiatan ini, kami juga berdiskusi mengenai hal-hal yang harus
dipersiapkan untuk sosialisasi Kartu Jakarta Pintar, baik dari pihak tim kami,
maupun pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta.
Sebagai mahasiswa yang menjalankan aktivitas sosialisasi
Kartu Jakarta Pintar, kami wajib bersikap profesional dan komitmen dalam
mengerjakan tugas kami, yaitu menuntaskan tanggung jawab kami dari awal sampai
selesai (dari perizinan dengan sekolah sampai selesainya sosialisasi Kartu
Jakarta Pintar dengan sekolah bersangkutan).
Sebagai mahasiswa Binus University, kami juga wajib bersikap
profesional karena membawa nama Binus University dan atribut jaket almamater
Binus University. Kegiatan ini mengharuskan kami untuk berurusan dan
bernegosiasi dengan pihak luar, sehingga membutuhkan profesionalitas untuk
menunjukkan pihak lain, dalam hal ini yaitu SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, bahwa
kami berkomitmen untuk melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar. Dengan
menunjukkan profesionalitas, kami juga berharap dapat menjadi contoh mahasiswa
Binus University yang baik, dan dapat mengharumkan nama Binus University.
c. Next to do
Dalam kegiatan ini, tim kami merasa bahwa kegiatan sudah
berjalan dengan baik. Seluruh tim berhasil menunjukkan profesionalitas dalam
negosiasi dengan Ibu Siti Fathonah, yaitu Kepala Sekolah dari SMK Muhammadiyah
5 Jakarta. Kami memastikan bahwa setiap anggota menyapa dan berpamitan dengan
sopan ketika mengunjungi dan meninggalkan sekolah dalam kegiatan pertama ini.
Dalam kegiatan ini juga, seluruh tim aktif bertanya mengenai
hal-hal yang harus dipersiapkan untuk hari H sosialisasi Kartu Jakarta Pintar,
baik yang sederhana, sampai hal-hal teknis. Berkat kerjasama tim dalam hal
bernegosiasi juga, kami berhasil mendapatkan tanggal yang cocok untuk melakukan
sosialisasi Kartu Jakarta Pintar yang tidak menganggu kegiatan sekolah SMK
Muhammadiyah 5 Jakarta.
Salah satu perbaikan yang mungkin dapat kelompok kami
lakukan adalah mengenali rute SMK Muhammadiyah 5 Jakarta dengan lebih baik. Hal
ini disebabkan karena tim kami sama sekali belum pernah mengunjungi SMK
Muhammadiyah 5 Jakarta sebelumnya, dan hanya mengandalkan Google Maps untuk
melakukan perjalanan dari Binus University menuju SMK Muhammadiyah 5 Jakarta.
SMK Muhammadiyah 5 Jakarta juga terletak di gang kecil yang susah dimasuki
mobil, sehingga tim kami kesulitan untuk menemukan sekolah tersebut pada
kegiatan pertama ini. Dengan lebih mengetahui rute perjalanan menuju sekolah
yang bersangkutan, kami tentunya dapat lebih mempersingkat waktu perjalanan
dari Binus University menuju SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, dan memandu pengemudi
kami (jika kami berencana menggunakan GrabCar lagi untuk kegiatan selanjutnya)
jika ia tidak tahu rute untuk menuju ke sekolah yang bersangkutan.
d. Informasi berapa
jumlah peserta
Jumlah peserta pada kegiatan pertama (perizinan dengan SMK
Muhammadiyah 5 Jakarta) ada 10 orang, meliputi:
1. Pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
- Ibu Siti Fathonah, sebagai Ibu Kepala Sekolah SMK
Muhammadiyah 5 Jakarta
- Asisten dari Ibu Siti Fathonah, yang membantu mencatat
hasil diskusi antara tim kami dengan Ibu Siti Fathonah untuk pihak SMK
Muhammadiyah 5 Jakarta
2. Pihak Binus University
- Vincent Limonty, sebagai ketua dari tim Character
Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu
Jakarta Pintar.
- Anneke Dwi Sesarika Rahmanto, sebagai anggota dari tim
Character Building: Professional Development kami untuk project program
sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Arthur Gilbert Wongka, sebagai anggota dari tim Character
Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu
Jakarta Pintar.
- Christian Anthony, sebagai anggota dari tim Character
Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu
Jakarta Pintar.
- Genesius Hartanto, sebagai anggota dari tim Character
Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu
Jakarta Pintar.
- Ibnoe Rafeylito, sebagai anggota dari tim Character
Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu
Jakarta Pintar.
- Veronica Ong, sebagai anggota dari tim Character Building:
Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta
Pintar.
- Yonathan Condro, sebagai anggota dari tim Character
Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu
Jakarta Pintar.
Jumlah peserta yang akan mengikuti sosialisasi Kartu Jakarta
Pintar pada sesi kedua berjumlah 115 orang.
No comments:
Post a Comment