Saturday, March 26, 2016

Sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia (Day 1 - Perizinan)

Sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

Day 1 – Permintaan Perizinan ke SMK Muhammadiyah 5 Jakarta




Kelas
: LB02
Dosen
: Nuah P. Tarigan (D3721)
Waktu
: Selasa, 22 Maret 2016
Pukul
: 10:00 WIB – 12:00 WIB
Lokasi
: SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
No.18, Jl. Tm. Bend. Jatiluhur, Bend. Hilir, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia

Tim yang Hadir:
Ketua: Vincent Limonty (1701310124)
Anggota:
1. Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166)
2. Arthur Gilbert Wongka (1701315743)
3. Christian Anthony (1701309444)
4. Genesius Hartanto (1701308971)
5. Ibnoe Rafeylito (1701325965)
6. Veronica Ong (1701317660)
7. Yonathan Condro (1701291056)

Tim yang tidak Hadir: -


Dari kiri ke kanan:
Veronica Ong (1701317660), Christian Anthony (1701309444), Yonathan Condro (1701291056), Arthur Gilbert Wongka (1701315743), Ibnoe Rafeylito (1701325965), Ibu Siti Fathonah (Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Jakarta), Vincent Limonty (1701310124), Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (1701316166), Genesius Hartanto (1701308971)

ISI
a. Teori yang diajarkan pada Character Building: Professional Development
Universitas Bina Nusantara Mempunyai pandangan bahwa Mahasiswa harus memiliki tidak hanya mutu dalam pendidikan akan tetapi mahasiswa juga harus mengetahui dasar-dasar etika yang berlaku di masyarakan sehingga dapat menjadi panutan masyarakat dalam hal berperilaku, oleh karena itu universitas Bina Nusantara menyediakan mata kuliah tambahan yang di namakan Character Building Profesional Development. Dalam mata kuliah Character Building ini terdapat beberapa teori bagaimana menjadi pribadi profesional yang kami terapkan dalam tindakan sosialisasi kami terhadap siswa dan siswi SMK berupa pengenalan dan sosialisasi tentang Kartu Jakarta Pintar.

Pertama adalah utilitarianisme yang membahas akan perbuatan apa saja yang bisa di anggap baik secara moral dan perbuatan apa saja yang bertentangan dengan moral, menurut dua filsuf inggris yakni jeremy bentham dan john sturt milt jika suatu perbuatan itu dapan mendatangkan kebahagiaan dan kebahagiaan itu dinikmati oleh sebagian besar orang, maka perbuatan tersebut dikategorikan sebagai perbuatan etis , namun jika perbuatan tersebut hanya bisa di nikmati oleh segelintir orang maka perbuatan tersebut tidak pernah dianggap baik secara etis. secara tidak langsung kami menanamkan perbuatan baik menurut etis dan berharap dengan ada nya sosialisasi tersebut siswa dan siswi smk dapat mengerti dan memahami apa tujuan Kartu Jakarta Pintar dan tidak menyalah gunakan untuk keinginan pribadi karena itu bukan lah suatu perbuatan yang tidak di anggap baik secara etis.

Kedua adalah Duty Based Ethics Theory yang membahas tentang kewajiban, sebenarnya jika kita membicarakan tentang kewajiban akan sangat luas namun di sisi ini kami ingin menerapkan bahwa suatu kewajiban harus kita laksanakan bukan karena terpaksa namun karna kita memang harus melaksanakan hal tersebut. contoh nya adalah korupsi, bukan karena takut akan hukuman atau sangksi sosial dan moral namun kita menolak hal seperti korupsi karena kita memang wajib dilakukan. sama seperti point pertama di sini kami lebih menekankan kembali terhadap penyalah gunaan kartu jakarta pintar.

Ketiga adalah Rights-Based Ethics Theory yang membahas akan sisi lain dari kewajiban, kewajiban seseorang biasanya serentak berarti juga hak dari orang lain. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. entah menjabat sebagai raja atau lahir dengan darah bangsawan atau ekonomis yang sedang, dari segi martabatnya tidak ada perbedaan dan pada akhirnya tidak boleh diperlakukan secara berbeda. di sini kita juga ingin menjelaskan hak hak apa saja yang dimiliki oleh para siswa dan siswi SMK penerima Kartu Jakarta pintar.

b. Persiapan untuk kegiatan dan pembelajaran apa yang diterapkan dari Character Building: Professional Development
Dikarenakan bahan sosialisasi sudah di siapkan oleh TFI maka kami sebagai tim sosialisasi adalah mencoba memahami dan mencari info terbaru seputar Kartu Jakarta Pintar. Kami juga melakukan beberapa kali pertemuan bersama satu tim agar pada saat kami sosialisasi ke siswa dan siswi SMK kami memiliki jalan pikiran yang sama sehingga apa yang akan kami presentasi kan tidak terdapat kesalahan pengertian di antara masing masing siswa siswi SMK.

Kami juga menyiapkan beberapa cara agar presentasi tidak berjalan membosankan , yang tentunya akan sangat mempengaruhi daya serap siswa dan siswi SMK akan apa yang kita presentasikan.

c. Metode pengajaran yang diterapkan
Seperti yang kami jelaskan di awal, kelompok kami akan melakukan sosialisasi tentang Kartu Jakarta Pintar. Mengenai persiapan tentang itu pun TFI telah mempersiapkan sekolah yang akan kami sosialisasikan dan materi yang akan disampaikan. Setelah kami mendaftarkan kelompok kami pada website TFI, akhirnya kami mendapatkan sekolah dimana sekolah itu akan menjadi tempat sosialisasi kami mengenai Kartu Jakarta Pintar, yaitu SMK Muhammadiyah 5 Jakarta.

Pertemuan hari pertama dengan SMK Muhammadiyah 5 Jakarta tentang sosialisasi ini, membahas tentang masalah perizinan dari kami kepada pihak sekolah mengenai sosialisasi Kartu Jakarta Pintar ke SMK yang bersangkutan. Pada tanggal 22 Maret 2016, kami melakukan persiapan sosialisasi kami ini dengan pergi ke sekolahnya untuk mendapatkan perizinan dari pihak sekolah. Setelah tiba di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, kami langsung menemui pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta. Kami disambut oleh kepala sekolah SMK Muhamadiyah 5 Jakarta, yaitu Ibu Siti Fathonah. Beliau sangat menyambut kami dengan hangat. Setelah itu, pembahasannya pun dimulai. Kami menginformasikan kepada beliau tentang maksud sosialisasi kami. Setelah itu kami membahas tentang tanggal dimana kami bisa melaksanakan sosisalisasi atau pengajaran kami mengenai Kartu Jakarta Pintar. Akhirnya, kami mendapatkan tanggal 28 Maret 2016 dikarenakan padatnya jadwal dari pihak sekolah dimana pihak sekolah akan mempersiapkan siswa-siswinya untuk menghadapi Ujian Nasional.

Selanjutnya, kami mengajukan pertanyaan tentang informasi yang ada di sekolah tersebut. SMK Muhammadiyah 5 Jakarta menginformasikan bahwa mereka mempunyai sekitar 150 siswa yang mempunyai Kartu Jakarta Pintar. Informasi ini kami gunakan untuk lebih mempersiapkan materi kami secara maksimal dan mengetahui berapa banyak target kami untuk melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar ini. Selanjutnya, kami melanjutkan pembahasan kami mengenai informasi-informasi yang patut kami ketahui demi kelancaran proses pengajaran dan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar. Ibu Kepala Sekolah memberi tahu bahwa ada 2 ruangan yang bisa dipakai untuk sosialisasi dan bisa menampung 30-40 anak per ruangan. Karena itu, kami harus membagi sesi sosialisasi menjadi 2 kelas. Maka dari itu, kami melakukan metode pengajaran di kelas, dimana kita mempresentasikan materi sosialisasi Kartu Jakarta Pintar, dan mempersiapkannya sedemikian rupa supaya pengajaran tersebut asik dan tidak membosankan, serta apa yang kami ajarkan bisa berguna bagi mereka. Dengan sosialisasi ini, kami berharap siswa-siswi dapat menggunakan Kartu Jakarta Pintar dengan baik dan benar.

Untuk metode pengajaran di kelas ini, juga ada sisi positif dan sisi negatif. Sisi baiknya adalah kami dapat menjangkau lebih banyak anak-anak dalam sekali presentasi. Di satu sisi yang lain, kami tidak tahu mengenai apakah mereka benar-benar mengerti apa yang kami sosialisasikan dan ajarkan kepada mereka. Masalah ini kami atasi dengan memberikan pretest dan posttest kepada siswa-siswi untuk mengetes pembahaman mereka mengenai penggunaan Kartu Jakarta Pintar yang benar.

d. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Hasil Survei / Narasumber
Kinerja kami dalam melakukan sosialisasi ini tidak hanya datang dan mempresentasi apa yang telah di persiapkan oleh TFI itu sendiri tapi kami juga memikirkan hal-hal yang akan terjadi dengan informasi yang ada. Setelah kami mengetahui informasi yang ada, kami langsung membagi tugas yang akan kami lakukan demi melancarkan sosialisasi kami. Adapun metode pengajaran kelas yang akan kami lakukan dibagi ke dalam 2 kelas. Maka dari itu, kami membagi tim kami menjadi 2 kelompok untuk memegang 2 kelas yang berbeda, karena sosialisasi dilakukan pada hari dan jam yang sama. Kelas besar, yaitu kelompok 1, diisi oleh Vincent Limonty (selaku ketua kelompok), Anneke Dwi Sesarika Rahmanto, Arthur Gilbert Wongka, dan Yonathan Condro. Sedangkan kelompok 2, yang diadakan di aula, diisi oleh Veronica Ong, Ibnoe Rafeylito, Genesius Hartanto, dan Christian Anthony. Masing-masing dari tiap anggota kelompok telah ditentukan peran dimana kami menyetujui untuk melakukan tugas tersebut. Perencanaan pembagian tugas untuk sosialisasi adalah sebagai berikut:
- Vincent Limonty (kelompok 1) dan Ibnoe Rafeylito (kelompok 2), sebagai orang yang mempresentasikan sosialisasi tersebut
- Anneke Dwi Sesarika Rahmanto (kelompok 1) dan Ibnoe Rafeylito (kelompok 2), sebagai pembantu pembicara sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Yonathan Condro (kelompok 1) dan Christian Anthony (kelompok 2), sebagai operator slide dan divisi keamanan.
- Arthur Gilbert Wongka (kelompok 1) dan Genesius Hartanto (kelompok 2), sebagai bagian dokumentasi dan support.
Sebelum hari kedua, yaitu kegiatan sosialisasi, kami membahas apa saja yang harus kami lakukan untuk mempersiapkan kegiatan sosialisasi.
Rangkaian kegiatan pada hari pertama (perizinan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta) berlangsung dengan lancar.



EVALUASI
Evaluasi Eksternal:
Berdasarkan dari narasumber kepala sekolah, kami melaksanakan permintaan izin dan perundingan waktu dan tempat dengan lancar. Kami juga datang di waktu yang telah dijanjikan dengan kepala sekolah. Dalam evaluasi ini, kepala sekolah menyatakan bahwa kegiatan berhasil dilaksanakan dengan tertib dan lancar.

Dari pernyataan dari ibu kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa kami melakukan proses negosiasi dengan sekolah dengan baik. Kami telah melakukan proses perizinan yang meliputi proses negosiasi dengan kepala sekolah mengenai tanggal yang akan dipilih untuk melakukan sosialisasi di hari kedua, hal-hal yang perlu disiapkan untuk sosialisasi, masalah-masalah teknis mengenai rangkaian acara pada hari kedua, dan informasi mengenai siswa-siswi SMK Muhammadiyah 5 Jakarta (jumlah siswa yang menggunakan KJP dan jumlah kelas).

Ibu Kepala Sekolah dari SMK Muhammadiyah 5 Jakarta tidak mengomentari mengenai hal yang harus diperbaiki lagi untuk kegiatan selanjutnya, karena menurut beliau kegiatan hari pertama sudah dilakukan dengan tertib dan lancar.

Evaluasi Internal:
Berdasarkan evaluasi mengenai anggota-anggota tim ini, kami semua berhasil datang tepat waktu pada saat permintaan izin ke SMK Muhammadiyah 5 Jakarta untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di sekolah yang bersangkutan. Seluruh anggota tim, dalam pertemuan dengan ibu kepala sekolah, juga telah berhasil menanyakan dan mendiskusikan hal-hal yang harus dipersiapkan untuk kegiatan sosialisasi nantinya.

Pada kegiatan pertama ini, kami menyimpulkan bahwa kami sudah berperilaku professional karena telah melakukan proses diskusi dengan baik.

Hal yang perlu kami kembangkan lagi untuk kegiatan berikutnya adalah persiapan materi. Kami kurang memikirkan hal-hal teknis yang mau ditanyakan ke pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, sehingga butuh partisipasi yang aktif dari seluruh anggota kelompok untuk menutupi kelemahan itu.
Kami harus memastikan bahwa persiapan materi ini dilaksanakan untuk hari kedua, yaitu sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.


PENUTUP
a. Hasil Kegiatan
Dalam kegiatan hari pertama ini, yaitu perizinan untuk melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar di SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, kita berhasil melakukan perjanjian dengan sekolah untuk mengajar siswa-siswi SMK Muhammadiyah tentang penggunaan Kartu Jakarta Pintar yang benar.
Meskipun jadwal akademik yang padat dari SMK Muhammadiyah 5 Jakarta karena Ujian Nasional yang akan dihadapi siswa-siswi sekolah SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, kami berhasil mendapatkan satu tanggal yang cocok untuk melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar, yaitu pada tanggal 28 Maret 2016, hari Senin.

Setelah berdiskusi, kami juga diberi kesempatan untuk melakukan sosialisasi tanggal 28 Maret 2016 dengan membagi sesi sosialisasi menjadi 2: satu sesi untuk kelas 10 (SMK 1) dan satunya lagi untuk siswa kelas 11 (SMK 2). Siswa kelas 12 (SMK 3) tidak diikutsertakan pada kegiatan ini karena kelas yang bersangkutan harus menyiapkan diri untuk Ujian Nasional. Pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta juga menginformasikan bahwa jumlah peserta yang akan mengikuti sosialisasi Kartu Jakarta Pintar adalah 115 orang.

Dari hasil diskusi ini juga, kami memutuskan untuk melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar dengan laptop dan proyektor untuk menampilkan penjelasan mengenai Kartu Jakarta Pintar dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Proyektor dipinjam oleh pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta untuk kelancaran kegiatan sosialisasi.

b. Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan
Untuk melakukan perizinan, kami harus berhubungan dengan pihak eksternal dari Binus University, yaitu para staff dan Ibu Siti Fathonah, yang merupakan Kepala Sekolah dari SMK Muhammadiyah 5 Jakarta.

Dalam kegiatan ini, kami berhasil bernegosiasi untuk mendapatkan satu tanggal dimana pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta dan pihak tim kami, dapat melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar untuk sesi selanjutnya. Dalam kegiatan ini, kami juga berdiskusi mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan untuk sosialisasi Kartu Jakarta Pintar, baik dari pihak tim kami, maupun pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta.

Sebagai mahasiswa yang menjalankan aktivitas sosialisasi Kartu Jakarta Pintar, kami wajib bersikap profesional dan komitmen dalam mengerjakan tugas kami, yaitu menuntaskan tanggung jawab kami dari awal sampai selesai (dari perizinan dengan sekolah sampai selesainya sosialisasi Kartu Jakarta Pintar dengan sekolah bersangkutan).

Sebagai mahasiswa Binus University, kami juga wajib bersikap profesional karena membawa nama Binus University dan atribut jaket almamater Binus University. Kegiatan ini mengharuskan kami untuk berurusan dan bernegosiasi dengan pihak luar, sehingga membutuhkan profesionalitas untuk menunjukkan pihak lain, dalam hal ini yaitu SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, bahwa kami berkomitmen untuk melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar. Dengan menunjukkan profesionalitas, kami juga berharap dapat menjadi contoh mahasiswa Binus University yang baik, dan dapat mengharumkan nama Binus University.

c. Next to do
Dalam kegiatan ini, tim kami merasa bahwa kegiatan sudah berjalan dengan baik. Seluruh tim berhasil menunjukkan profesionalitas dalam negosiasi dengan Ibu Siti Fathonah, yaitu Kepala Sekolah dari SMK Muhammadiyah 5 Jakarta. Kami memastikan bahwa setiap anggota menyapa dan berpamitan dengan sopan ketika mengunjungi dan meninggalkan sekolah dalam kegiatan pertama ini.
Dalam kegiatan ini juga, seluruh tim aktif bertanya mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan untuk hari H sosialisasi Kartu Jakarta Pintar, baik yang sederhana, sampai hal-hal teknis. Berkat kerjasama tim dalam hal bernegosiasi juga, kami berhasil mendapatkan tanggal yang cocok untuk melakukan sosialisasi Kartu Jakarta Pintar yang tidak menganggu kegiatan sekolah SMK Muhammadiyah 5 Jakarta.

Salah satu perbaikan yang mungkin dapat kelompok kami lakukan adalah mengenali rute SMK Muhammadiyah 5 Jakarta dengan lebih baik. Hal ini disebabkan karena tim kami sama sekali belum pernah mengunjungi SMK Muhammadiyah 5 Jakarta sebelumnya, dan hanya mengandalkan Google Maps untuk melakukan perjalanan dari Binus University menuju SMK Muhammadiyah 5 Jakarta. SMK Muhammadiyah 5 Jakarta juga terletak di gang kecil yang susah dimasuki mobil, sehingga tim kami kesulitan untuk menemukan sekolah tersebut pada kegiatan pertama ini. Dengan lebih mengetahui rute perjalanan menuju sekolah yang bersangkutan, kami tentunya dapat lebih mempersingkat waktu perjalanan dari Binus University menuju SMK Muhammadiyah 5 Jakarta, dan memandu pengemudi kami (jika kami berencana menggunakan GrabCar lagi untuk kegiatan selanjutnya) jika ia tidak tahu rute untuk menuju ke sekolah yang bersangkutan.

d. Informasi berapa jumlah peserta
Jumlah peserta pada kegiatan pertama (perizinan dengan SMK Muhammadiyah 5 Jakarta) ada 10 orang, meliputi:
1. Pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
- Ibu Siti Fathonah, sebagai Ibu Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
- Asisten dari Ibu Siti Fathonah, yang membantu mencatat hasil diskusi antara tim kami dengan Ibu Siti Fathonah untuk pihak SMK Muhammadiyah 5 Jakarta
2. Pihak Binus University
- Vincent Limonty, sebagai ketua dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Anneke Dwi Sesarika Rahmanto, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Arthur Gilbert Wongka, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Christian Anthony, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Genesius Hartanto, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Ibnoe Rafeylito, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Veronica Ong, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.
- Yonathan Condro, sebagai anggota dari tim Character Building: Professional Development kami untuk project program sosialisasi Kartu Jakarta Pintar.

Jumlah peserta yang akan mengikuti sosialisasi Kartu Jakarta Pintar pada sesi kedua berjumlah 115 orang.



No comments:

Post a Comment